Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

Hati-Hati Ini 14 Amalan yang KELIRU di Bulan Ramadhan. (Sering Dilakukan)

Oleh: Ustadz  Muhammad Abduh Tuasikal Berikut adalah beberapa kesalahan yang dilakukan di bulan Ramadhan yang tersebar luas di tengah-tengah kaum muslimin. 1. Mengkhususkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan Tidaklah tepat keyakinan bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “nyadran”). Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini. 2. Padusan, Mandi Besar, atau Keramasan Menyambut Ramadhan Tidaklah tepat amalan sebagian orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan mandi besar atau keramasan terlebih dahulu. Amalan seperti ini juga tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi  shalla...

Riba dan Makanan Haram Menutup Semua Pintu Doamu!

KITA sering kali merasa sudah lengkap berdoa. Terkadang bahkan merasa telah lelah bermemunajat, namun mengapa Allah tidak pula memperkenankan. Permohonan dan permintaan tidak pula Dia kabulkan. Kadang kecewa dan putus asa bila demikian adanya. Bahkan timbul penilaian, Allah telah ingkar janji dengan perkataan-Nya sendiri. Padahal Dia telah menyatakan, “Ud’uunii astajiblakum”, berdoalah kepada-Ku, niscaya Ku-kabulkan. Tapi mana buktinya! Inilah ucapan orang-orang yang tidak pernah mempelajari Al-Qur’an dan Al Hadits. Mereka tidak mengerti bahwa berdoa itu tidak dikerjakan secara sembrono dan sembarangan, tetapi perlu adab-adab dan syarat-syarat tertentu. Mereka menganggap berdoa itu pekerjaan yang sepele dan gampang. Sehingga mereka sering meremehkan dan akibatnya doa tak pernah terkabulkan. Kemudian timbul persangkaan buruk kepada Allah. Jadi, apa yang menyebabkan doa tidak dikabulkan? banyak hal yang menyebabkan permohonan dan permintaan tidak dikabulkan? Banyak hal yang menyeba...

What Are Causative Verbs in English?

How To Use Causative Verbs In English LET = Permit Something To Happen Grammatical structure: LET + PERSON/THING + VERB (base form) Examples: I don’t  let  my kids  watch  violent movies. Mary’s father won’t  let  her  adopt  a puppy because he’s allergic to dogs. Our boss doesn’t  let  us  eat  lunch at our desks; we have to eat in the cafeteria. Oops! I wasn’t paying attention while cooking, and I  let  the food  burn. Don’t  let  the advertising expenses  surpass  $1000. Remember: The past tense of  let  is also  let;  there is no change! Note:  The verbs  allow  and  permit  are more formal ways to say “let.” However, with  allow  and  permit,  we use  to + verb: I don’t  allow  my kids  to watch  violent movies. Our boss doesn’t  permit  us  to eat  lu...

DEFINING RELATIVE CLAUSES

As the name suggests, defining relative clauses give essential information to define or identify the person or thing we are talking about. Take for example the sentence:  Dogs  that like cats  are very unusual.  In this sentence we understand that there are many dogs in the world, but we are only talking about the ones that like cats. The defining relative clause gives us that information. If the defining relative clause were removed from the sentence, the sentence would still be gramatically correct, but its meaning would have changed significantly. Defining relative clauses are composed of a relative pronoun (sometimes omitted), a verb, and optional other elements such as the subject or object of the verb. Commas are not used to separate defining relative clauses from the rest of the sentence. Commas or parentheses are used to separate non-defining relative clauses from the rest of the sentence. EXAMPLES Children  who hate chocolate  are uncommon....

Lisbon Travel Guide

Check out about Lisbon. Make your own review in 5 paragraphs.

Untuk Mereka yang Suka Menuduh dan Berteriak WAHABI

2 Oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Orang-orang biasa menuduh “Wahabi ” kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan bid’ah mereka, sekalipun kepercayaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Qur’anul Karim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdo’a (memohon) hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Suatu kali, di depan seorang Syaikh, penulis membacakan hadits riwayat Ibnu Abbas yang terdapat dalam kitab Al-Arba’in An-Nawa-wiyah. Hadits itu berbunyi. إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، “ Jika engkau memohon maka mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah .” [Hadits Riwayat At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih] Penulis sungguh kagum terhadap keterangan Imam An-Nawawi ketika beliau mengatakan, “ Kemudian jika kebutuhan yang dimintanya -menurut tradisi- di luar batas kemampuan manusia, seperti meminta ...